4.1.11

Contentment


Kita sebagai manusia terbiasa untuk melihat sesuatu atau seseorang dari luarnya untuk bisa membuat kita merasa puas dan komplit, yang sebenarnya kepuasan itu sama sekali tidak di temukan dalam keadaan itu. Dimana kepuasan hanyalah dapat diperoleh di dalam hati dan diri kita. Kehidupan kita yang berada di dunia modern membuat kita merasa seperti 'dipaksa' untuk bisa meraih sesuatu yang lebih tinggi dan memperoleh sesuatu yang lebih. Sebagai orang yang modern, kita selalu merasa percaya kalau kepuasan datang dari mendapatkan sesuatu yang kita mau. Itu tidak seperti itu. Kepuasan tumbuh dari kapasitas kita untuk memediasi keinginan kita dengan "apa itu"..

Formula dasarnya adalah belajar untuk menerima "apa itu" daripada bersikeras bahwa hidup menjadi cara tertentu. Life is rarely the way we want it to be; it is just the way it is. Itu bukan berarti kalau kita menyerah begitu saja atau menjadi pasif. Kita sebagai manusia suka tidak menyadari ketika kita bisa menemukan kepuasan dari dalam itu adalah proses yang dinamik. Kita bisa mengibaratkan itu semua seperti dansa di antara keinginan dan kenyataan, apa yang kita mau dan apa yang kita dapat. Dan ini bukanlah suatu permasalahan besar. Bayangkan kita dua orang sedang berdansa, dimana gerakan-gerakan harus menjadi satu tarian yang menarik; rhythm dan respon diantara kedua yang bisa menunjukkan dimana salah satunya seperti memimpin tarian dan yang satunya mengikuti. Yang satu ke depan, yang satu ke belakang; dan mereka pun bergerak menjadi satu. Inilah bagaimana contoh bahwa setiap manusia bisa belajar berdansa dengan apa yang sudah diberikan. Terkadang kita harus memimpin jalan itu, lalu menegaskan keinginan kita, dan nasib pun akan mengikuti kita; dan begitu juga sebaliknya. Jelas, untuk bergerak dengan kelincahan dan karunia membutuhkan banyak latihan, tapi ingat, dari latihan itulah kita banyak mendapatkan pelajaran berharga.

Siapa manusia yang tidak mau mendapatkan kepuasan? Dann ditambah di kehidupan modern saat ini ada suatu epidemi ketidak puasan. Apapun yang terjadi, apapun yang kita dapat, berapa banyak penghasilan yang kita dapat, semua tidak pernah terasa cukup. Selalu ingin sesuatu yang lebih, lebih, dan lebih dari yang sudah kita dapatkan sekarang. Dan itu semua karena kita sama sekali tidak sadar, kalai kepuasan itu tidak ada di 'luar'. Kita tidak akan pernah menemukan kepuasan dari luar karena kepuasan itu tidak akan pernah didapatkan berdasarkan apa yang terjadi dan apa yang kita lakukan dalam kehidupan kita. Dan terkadang momen-momen tertentu terjadi begitu cepat padahal saat itulah diri kita merasa seperti mendapatkan puncak dari kepuasan. Dan sering kali kita ingin mengulangin kepuasan itu, tapi tidak pernah bisa sama 100%. Karena sesungguhnya kepuasan itu tidak mudah untuk bisa dijaga.

We are pulled by desires and pushed by fears.
Keinginan mendorong kita untuk memiliki, pergi untuk mendapatkan sesuatu, sementara kebencian mendorong kita untuk meninggalkan, pergi meninggalkan sesuatu. Dan disinilah kita bisa menemukan, bahwa melakukan sesuatu yang lebih dari apa yang sudah kita lakukan sekarang bukanlah jawabannya. Kepuasan datang dari dalam diri kita. Apapun yang terjadi, balik lagi kepada diri kita, dan disinilah kita benar-benar mempertanyakan kepada diri sendiri, "apa tujuan dari semua yang telah kita lakukan?" "apa ini yang memang benar-benar bisa membuat kita merasa puas?", dan pertanyaan - pertanyaan lain yang bisa saja bermunculan dalam benak kita. Banyak orang yang tidak ingin melepaskan sesuatu karena mereka menganggap itu sama saja seperti menyerah. But, think of a time when you followed a determined path, doing everything possible from a conscious standpoint to reach a goal, but you still feel short. Try to imagine how life might be if you were able to let go of a determined course of action and instead accept what life presents to you. Saat kita melangkah dan menabrak sebuah batu besar, coba untuk melangkah ke arah yang berbeda.

"This happiness consisted of nothing else but the harmony of the few things around me with my own existence, a feeling of contentment and well-being that needed no changes and no intensification.." - Herman Hesse

Contentment can't be found 'out there' - it is inside you. Contentment requires being who you are - no more and no less. Namun hal yang perlu diingat adalah, perasaan ketidak puasan yang kita miliki adalah hal yang wajar. Karena ketika tidak ada rasa ketidak puasan itu, maka kehidupan tidak akan berjalan seperti pasangan yang sedang berdansa - life as we know it, would stop flowing.You must keep your discontent -as well as your contentment - in good shape.

Manusia itu seperti kumpulan puzzle yang mempunyai tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Kita memerlukan setiap pattern yang terdapat dan terbagi untuk mendirikan puzzle itu dan menjadikannya orang. Once again, contentment is not a matter of what you possess and don't possess.

"
Whatever we are waiting for - peace of mind, contentment, grace, the inner awareness of simple abundance - it will surely come to us, but only when we are ready to receive it with an open and grateful heart.. - Sarah Ban Breathnach

Love,
AS

45 comments:

  1. kak icha, sukses terus ya... be a wonderfull women :)

    ReplyDelete
  2. kapan ya bisa ketemu kamu.. :)

    ReplyDelete
  3. :) bagus.. cuma kadang bahasanya lumayan belibet jadi mencernanya mesti pelan2.. hehe.

    ReplyDelete
  4. i like ur writing.. selalu nunggu update blognya karena pasti ada sesuatu yang aku dapet setelah baca.. :)

    ReplyDelete
  5. @puspa ayu: Bahasanya icha memang dalam dengan melihat banyak aspek dan pembaca,kalo teman dekat / saudaranya penjelasannya simple

    Cha Semangat, aku selalu berdoa terbaik untukmu sayang
    Aku suka statement ini:
    . Dimana kepuasan hanyalah dapat diperoleh di dalam hati dan diri kita
    dan dansa di antara keinginan dan kenyataan

    Ngomong2 semoga kita ada waktu hingga dunia ini runtuh ataupun diantara kita tiada di didunia.untuk berdansa bersama

    salam hangat dan sayang dariku
    The_kreitz@yahoo.com

    ReplyDelete
  6. Terkadang saya berpikir, kenapa kak icha ga jadi penulis buku? Karna sebagian besar judul tulisannya memotivasi banyak orang termasuk saya

    ReplyDelete
  7. Semakin suka dengan tulisan icha yang sarat motivasi diri. Lanjutkan, Cha. Karena mungkin saja di waktu yang akan datang semua tulisan dalam blog ini dapat dibaca oleh semua orang itu lewat sebuah terbitan buku.

    :)

    ReplyDelete
  8. Ichafans said
    HOW PROUD OF U dek. . :)

    ReplyDelete
  9. ka icha, smoga skses terus dan karirnya semakin maju.
    Bener banget manusia dalam hidupnya mempunyai kesulitan sendiri, maka dari itu diperlukan solusi untuk mengatasinya :)

    ReplyDelete
  10. tulisannya bagus cha, memotivasi bgt, makasih udh berbagi ilmu :)

    ReplyDelete
  11. kak icha emang bagus update blogger.update terus slalu.aku fannya kamu.kak icha kalau punyai facebook,please dkasitahu di blogger yaa... <3

    ReplyDelete
  12. samada memimpin tari dan juga pengikut tari...kedua-duanya perlu ada keikhlasan..semoga sukses selalu

    ReplyDelete
  13. Berat dan dalam, tapi tetap bisa dipahami. Aku setuju bahwa kebahagiaan ada di dalam hati, bukan di luar, bukan dari suatu barang atau seseorang.

    ReplyDelete
  14. thanks kak icha!
    kamu banyak memberi aku semangat :)

    ReplyDelete
  15. panjang banget..., :)

    usul nih, kyany lbih menarik postingannya icha kehidupan sehari2/ kejadian sehari2... :)

    ReplyDelete
  16. Bahasanya kak icha berat ya, kayak psikolog gitu mungkin?
    Tapi bagus kak, memotivasi banget :D

    ReplyDelete
  17. said..
    ka blognya baguus bangeet.
    dan kita harus percaya dan yakin sama diri kita sendiri :) iyakan kaa?
    sukses terus kaa :)

    ReplyDelete
  18. aku support banget kak icha nerbitin buku :)


    kk bener-bener artis yang bisa jadi panutan buat fans-fansnya termasuk aku,untuk menomor satukan pendidikan dari apapun.. :)
    sukses selalu yah,kk sayang :)

    ReplyDelete
  19. saat diri kita tidak bisa menerima keputusan orang lain, koreksi prilaku kita, sudah kah benar tindakan dan sikap kita itu.

    ReplyDelete
  20. jelek bgd nighh blog ,..,
    mbosenin !!!!

    ReplyDelete
  21. @adhitya blog lo jg garing mampus bro.

    ReplyDelete
  22. nice .. siipp kak ichaa bagus .. keren

    ReplyDelete
  23. sering-sering update blognya ya ka icha :)
    salam kenal

    ReplyDelete
  24. cha, kapan2 email ak yaa?
    d.fita@yahoo.co.id

    ReplyDelete
  25. berkunjungLah ke bLog saya juga,
    aLdhyjie.blogspot.com
    ok,

    ReplyDelete
  26. manusia memang selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya, salam mbak icha

    ReplyDelete
  27. blh kamu taruk lebih gmbr at your blog anyway good luck at your UK UNIVERSITY nice voice you have from your biggest fan khadijah

    ReplyDelete
  28. kembali kepada rasa syukur ^,^
    first visiting ... nice one

    ReplyDelete
  29. pantes celeno pisan, kabur aja. untung udah aku ....... ya, ga begitu nyesel deh.

    ReplyDelete
  30. wah sedikit-banyak nih tulisan nyambung ama life cycle gw saat ini hehe,thx cha.knapa jaman modern ini kebutuhan trasa smakin banyak?karena para produsen2 barang2 kebutuhan slalu aj melempar produk baru ke pasaran!klo gitu mending kita kembali ke jaman batu aj,as simple as that ^.^

    ReplyDelete
  31. Hello mbak Icha,
    Wah...you are absolutely something else. Btw aku dari Bewitched EO ingin sekali untuk berkenalan langsung dengan anda. Bisa kontak saya di lmaris@bewitched.biz? Sy ada bbrp link international event dan akan sangat menarik kalu kita bisa set meeting untuk kerjasama. Thanks. Lou Maris-Event Creative Director.

    ReplyDelete
  32. Our true purpose is aware and awaken. Aware and awaken the innate Divine Sparks within you....
    And then realize the Joy of Life forever.
    AMORC JAVA
    El B

    ReplyDelete
  33. Terus belajar dari kehidupan dan waktu yang berjalan

    ReplyDelete
  34. berbahagialah wahai orang yang disayangi ramai..sesungguhnya kamu sangat beruntung...semoga dirahmati dan diberkati Allah.semoga sukses dalam segala hal..[NADI]

    ReplyDelete
  35. tulisan sangat inspiratif
    http://kumpulbarengartis.blogspot.com

    ReplyDelete