Tepat tanggal 28 April 2011 adalah hari ulang tahun Mama. Lagi, Icha ga bisa ada di samping atau pun di depan Mama untuk mengucapkannya secara langsung. Bahkan yang buat Icha kesel, saat jam 00.00 pun Icha ga bisa Skype karena Internet connection yang lagi down. Sedih banget rasanya. Dan satu-satunya jalan untuk bisa mengungkapkan apa yang ingin Icha utarakan adalah melalui blog ini, tempat dimana Icha bisa mecurahkan segalanya.
Mama.
Selamat ulang tahun. Kata itu mungkin terdengar sangatlah simple dan sederhana, tapi Icha mengucapkan itu semua tulus dan ikhlas dari seorang anak untuk ibunya. Icha ga bisa kasih apa-apa selain doa. Ga banyak yang Icha bisa berikan untuk Mama, bahkan Icha juga ga menyiapkan apa-apa. Icha hanya berharap semoga Mama diberikan umur yang panjang, sehat selalu, semakin disayang oleh semua orang yang dekat dan sangat menyayangi dan mencintai Mama, terutama keluarga, dan yang terpenting adalah semoga Mama selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin :')
Mama.
Tepat 2 hari sebelum Mama ulang tahun, Mama telp Icha, dan disaat itulah Icha ga kuasa untuk menahan nangis. Kerasa banget betapa kangen nya Icha sama keluarga dan juga rumah. Tapi Icha tahu saat ini ga memungkinkan untuk Icha bisa pulang ke Indonesia. Seandainya saja ada waktu, Icha akan bela-belain pulang demi ketemu keluarga. Di telp, Icha tiba-tiba diam, dan Icha hanya dengar Mama manggil "Cha...". Suara yang sangat Icha rindukan. Teramat sangat. Dan di sinilah Icha sadar akan sesuatu. Sesuatu yang sangat berarti dalam hidup Icha..
Ada satu cerita pendek yang Icha pernah baca mengenai seorang Ibu. Cerita tersebut adalah percakapan antara seorang anak dan Allah. Inilah ceritanya.
Suatu hari seorang anak bertanya kepada Allah.
Anak: "Ya Allah, kenapa Bundaku suka menangis?"
Allah SWT: "Karena Bunda-mu seorang wanita, Aku ciptakan ia sebagai makhluk yang sangat istimewa. Aku kuatkan bahunya untuk menjaga putra-putrinya. Aku lembutkan hatinya untuk memberi rasa aman. Aku kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia. Aku teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat orang lain menyerah. Aku beri ia rasa sensitif untuk mencintai putra-putrinya dalam keadaan apapun. Aku kuatkan batinnya untuk tetap menyayangi meski disakiti oleh putra-putrinya ataupun oleh suaminya sekalipun. Aku beri ia kekuatan untuk mendorong suaminya belajar dari kesalahan. Aku beri ia keindahan untuk melindungi batin suaminya. Bunda-mu adalah makhluk yang kuat. Sangat kuat. Jika suatu saat kamu melihat ia menangis, itu karena Aku beri ia air mata yang bisa digunakan sewaktu-waktu untuk membasuh luka batinnya sekaligus memberinya kekuatan baru.."
Mama,
Dari cerita di atas, Icha ingin Mama tahu apa yang ada di dalam perasaan Icha saat ini..
Banyak sekali hal-hal yang terjadi di antara seorang ibu dan anak. Ga sedikit pula hal tersebut buat kita jadi beurbah, tapi kita berawal dari keluarga dan di akhiri dengan keluarga juga. Banyak pelajaran yang didapat selama ini, di saat seorang Ibu masih terus setia mendampingi anaknya. Dan disitulah hal berharga yang di dapat dimana seorang Ibu belajar dari tingkah laku anaknya untuk bagaimana bisa mengendalikan kehidupannya. Tidak sekali dua kali seorang anak terus menyakiti perasaan Ibunya tanpa mengetahui bagaimana perasaan Ibu sesungguhnya. Anak tidak akan pernah tahu seberapa kuat ibunya karena Ibu tidak akan pernah memperlihatkan itu semua di depan anak. Dan mungkin sering juga anak merasa kalau Ibu tidak sayang lagi sama dirinya, padahal ada satu hal yang sampai kapanpun tidak akan pernah berubah dan siapapun tidak akan ada yang bisa merubahnya: Sejahat-jahatnya, senakal-nakalnya seorang anak, tidak akan pernah merubah kasih sayang dan cinta dari seorang Ibu. Ibu akan tetap menyayangi dan mencintai kita seperti apa adanya, tidak mengenal kata lelah. Bahkan ketika seorang anak telah mencoreng nama baik keluarga, Ibu rela menahan malu demi menghargai perasaan anak dan melindunginya..
Seandainya seorang anak bisa mengembalikan dan memutar waktu, ingin rasanya mengulang itu semua dan melakukan hal yang tidak dapat membuat Ibu kecewa ataupun sedih. Tapi pada kenyataannya adalah seorang anak tidak dapat memprediksikan masa lalu ataupun juga masa depan yang dilalui akan seperti apa. Tapi terlepas itu semua, tidak ada kata yang cukup yang mampu menampung seberapa besar rasa sayang seorang anak terhadap Ibunya. Tanpa Ibu, anak tidak akan pernah ada di dunia ini..
Dalam hati seorang anak, terdapat tangisan yang Ibu teteskan bersama anak, baik ada suara sekeras mungkin dan juga diam-diam. Dalam hati seorang anak, terdapat pengorbanan yang Ibu berikan untuk anaknya agar anak itu bahagia dan senang. Dalam hati seorang anak, terdapat sesuatu yang sangat spesial yang seorang Ibu katakan untuk anaknya. Anak tidak akan pernah bisa menggantikan seorang Ibu dengan apapun itu.
Terima kasih untuk telah menunjukkan betapa bangga nya seorang Ibu terhadap anaknya, tanpa memperdulikan seberapa kecil usaha yang telah dikerjakan anaknya. Terima kasih untuk pelajaran yang telah diberikan agar anaknya tumbuh menjadi anak yang membanggakan. Terima kasih untuk segala cinta kasih sayang, dan segala sesuatu yang Ibu berikan untuk anaknya. Dan saat ini, hanya doa tulus dari seorang anak untuk Ibunya yang dapat diberikan:
Ya Allah, tolong lindungi Ibu untuk cinta yang tidak pernah terbatas dan selalu ada sepanjang masa, untuk mencintai anaknya apapun yang terjadi, dan untuk seorang Ibu yang menunjukkan cinta dengan caranya sendiri yang dapat membuat seorang anak merasa bahagia dan senang. Amin.
Selamat ulang tahun, Mama tercinta.
Love,
AS