22.12.14

Terima Kasih, Ibu

Apa yang sudah kita berikan untuk Ibu kita tersayang?

22 Desember adalah tanggal dimana mungkin masyarakat (yang mengetahui) mengungkapkan kasih sayangnya kepada Ibu. Namun perlu diingat, mengungkapkan kasih sayang tidak hanya pada tanggal-tanggal tertentu saja. Dimanapun dan kapanpun, kita selalu bisa mencurahkan isi hati kepada orang yang kita sayang. Tetapi, jika dilihat dari sisi positifnya, hari ini bisa menjadi sedikit renungan untuk kita.

Tak terasa sebentar lagi saya akan menjadi seorang Ibu, Insya Allah. Kandungan yang sudah berusia 7 bulan ini membuat saya semakin memahami apa yang telah dilewati oleh orang tua selama ini, terutama seorang Ibu. Dalam hal ini, saya ingin sedikit bernostalgia dengan kenangan bersama orang tua. Setiap anak pasti mempunyai kenangan sendiri-sendiri terhadap sesuatu yang menyenangkan dan tidak terlupakan..

Saya teringat ketika masih kecil, Ibu saya selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Selalu berusaha untuk bisa membuat anaknya senang, bahagia, dan juga mendapatkan pendidikan terbaik. Ketika Daddy (sebutan saya kepada Ayah) sedang bekerja, Ibu setia menjaga ketiga anaknya yang masih bandel dan tidak bisa diatur. Kemanapun pergi, selalu dibuat repot oleh kami.

Semakin beranjak dewasa, anak akan disibukkan oleh kegiatannya masing-masing. Tentunya membuat intensitas bertemu dengan orang tua tidak seperti dulu. Sayangnya, kita sebagai anak yang beranjak dewasa seringkali tidak menyadari bahwa sampai kapanpun orang tua memiliki peranan penting dalam hidup kita. Mungkin hampir jarang terpikirkan oleh kita akan pengorbanan yang dilakukan orang tua selama ini. Sampai akhirnya saya hendak menikah..

Saat pengajian, ketika saya "pamit" kepada orang tua, disitulah saya menyadari betapa bersalahnya saya selama ini. Betapa banyak pengorbanan orang tua yang belum bisa terbalaskan. Seandainya saya bisa memutar waktu, tentu ingin sekali mengulang semua kejadian dan menghapus segala kesalahan yang pernah dibuat. Namun itu adalah hal yang mustahil. Selama hidup dari kecil hingga kini, saya adalah seorang anak yang tidak luput dari kesalahan perbuatan dan tutur kata.. Lalu bagaimana caranya untuk membalas semua kebaikan dan pengorbanan?

Sebagai seorang anak, sering sekali merasa bahwa Ibu itu terkadang cerewet, memberikan nasihat yang tiada habisnya, dan bahkan terlalu takut saat kita mau pergi kemanapun.Tetapi tidak jarang pula yang beranggapan ingin membiarkan semua omongan itu berlalu. Ada juga dalam hal lain, mungkin menangis-nangis meminta apa yang diinginkan bisa terpenuhi tanpa memperdulikan kondisi saat itu.

Tetapi apakah seorang Ibu pernah mengeluh? Tidak. Beliau ingin yang terbaik untuk anaknya. Lalu, apakah seorang anak pernah memikirkan bagaimana rasanya Ibu harus menahan sakit, melewati berbagai macam pengalaman dan berjuang sedemikian kerasnya untuk melahirkan kita?

Mungkin iya, mungkin tidak. Namun seorang Ibu terus berusaha untuk bisa membesarkan anaknya, menjadi guru terbaik agar anaknya tumbuh dengan sempurna. Pernahkah terlintas bagaimana seorang Ibu merawat anaknya saat kecil, membersihkan kotorannya, memberikan ASI, dan menjaga dengan sepenuh hati? Kita sering lupa diri. Berapa kali kita melawannya, menyakiti hatinya, mengabaikan semua perintah yang baik, atau mungkin megacuhkannya?

Apa yang akan dilakukan ketika tidak bisa lagi bersama dengan orang yang sangat berarti dalam hidup kita? Selama waktu masih ada, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk mengungkapkan isi dan kasih sayang kepada orang tua kita, orang-orang yang kita sayangi.

Mama,

Terima kasih sudah mau bersabar untuk membesarkan serta membantu Icha agar tumbuh menjadi seorang anak yang kuat. Seringkali ada perbuatan yang membuat hati Mama terluka dan ingin menangis. Banyak sekali kesempatan dimana Icha terkadang tidak mengerti atau menghargai apa yang sudah Mama lakukan. Masih teringat jelas segala kenangan indah yang terjadi.

Icha hanyalah seorang anak yang ingin membahagiakan orang tuanya. Jika ditelusuri, mungkin tidak semua apa yang diharapkan oleh Mama sudah terpenuhi. Tetapi Icha berharap semoga segala sesuatu yang telah Icha persembahkan semampu diri ini dapat membuat Mama tersenyum saat mengingatnya, bukan tangisan penyesalan.. Terima kasih atas keikhlasan, ketulusan dan kasih sayangnya.. Terima kasih untuk segalanya.

Terima kasih telah menjadi Ibu untuk Icha..

Menjadi seorang Ibu bukanlah suatu tugas yang mudah. Banyak sekali yang harus dipikirkan dan direncanakan sedemikian rupa sampai nanti buah hati ini terlahir di dunia. Namun saya menyadari bahwa ini adalah satu tahap dimana kebesaran sebagai seorang wanita sedang diuji. Dan inilah kodrat sebagai seorang wanita.

Janganlah pernah memandang sebelah mata ketika seorang wanita menjadi Ibu Rumah Tangga, karena sesungguhnya tidak ada satu pekerjaan pun yang mudah di dunia ini. Menjadi seorang Ibu, adalah pekerjaan yang tidak akan pernah diajarkan di sekolah manapun. Allah SWT sudah mengatur segalanya. Tidak ada yang perlu disesali karena sesungguhnya kebahagiaan (akan) menjadi seorang Ibu, sungguh luar biasa hebatnya...

Ya Allah,

Jadikanlah diri ini sebagai sekolah terbaik untuk anakku
Masih banyak sekali yang harus hamba pelajari dan pahami untuk mendidik seorang anak
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, tetapi hamba akan melakukan yang terbaik sebagai seorang Ibu

Insya Allah..


Selamat hari Ibu, kepada seluruh Ibu dan calon Ibu...


Love,
AS