23.8.12

It has been a while..

Happy Eid Mubarak 1433 H.

Semoga segala sesuatu kesalahan perilaku dan juga perkataan yang disengaja maupun tidak bisa dimaafkan oleh semuanya. Amin. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin.

Ada yang berbeda di lebaran tahun ini. Ya. Saya dapat bertemu kembali dengan keluarga saya, setelah selama 3 tahun berturut-turut menjalani bulan Ramadhan dan juga lebaran sendiri tanpa bertemu dengan keluarga. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat dan sekarang saya pun bisa berkumpul kembali dengan keluarga besar saya. Siapa sih yang tidak kangen berkumpul dengan keluarganya disaat lebaran? Itu yang saya rasakan. Begitu akhirnya lebaran tahun ini tiba, saya masih tidak menyangka. Rasanya seperti tidak sabar untuk bertemu dengan semuanya kembali.

Sesampainya saya di Malang, saya langsung menuju hotel tempat saya menginap selama di Malang. Saat itu hari sudah malam, namun tetap saja rasa lelah terkalahkan oleh rasa senang akan mudik. Saking semangatnya, malam itu juga ayah saya ajak makan di Toko Oen, salah satu restoran favorit keluarga saya. Sayangnya, saya tidak membawa camera untuk memotret menu yang kami pesan. Setelah perut kami semua  dipenuhi oleh makanan, saya dan keluarga langsung menuju rumah eyang saya dan segera bertemu dengan eyang putri, om, tante, sepupu, dan juga keponakan saya yang tidur dirumah eyang. Tidak sampai disitu, saya pun dikejutkan dengan sosok Bude dan Pakde yang sudah datang dari Melbourne, Australia. Saya langsung bertemu dan memeluk mereka satu per satu. Kangen sekali rasanya. Setelah saya menumpang nge-kost dirumah Bude selama saya di Melbourne, dan sempat saya tinggal ke UK selama 6 bulan sampai akhirnya saya balik lagi ke Melbourne setelah itu, saya dapat bertemu dengan mereka lagi. Cerita demi cerita dilontarkan, waktu pun tidak terasa sudah semakin larut. Akhirnya saya sekeluarga memutuskan untuk beristirahat agar besok bisa bertemu lagi.

Hari kedua. Saya, mama dan Ninis ingin sekali ke salon untuk mempercantik rambut. Sekitar sore hari cewek-cewek dari keluarga Soebandono pergi ke Malang Town Square untuk ke salon, dengan alasan agar besok saat lebaran rambutnya semua terlihat bagus dan tidak perlu repot-repot cuci rambut di pagi hari. Awalnya saya hanya pergi berlima (saya, mama, Ninis, mba Intan, dan mas Dinar). Namun ketika kami sedang dikerjakan rambutnya, Bude dan mba Lia menyusul kami dan berencana untuk ke salon juga. Betapa lucunya hari itu, karena untuk pertama kalinya kami semua ke salon berbarengan dengan alasan yang sama pula. Begitu selesai, kami semua pun pergi ke Soto Lombok untuk hidangan makan malam kami. Hari itupun berakhir dengan rambut bagus tetapi muka kucel karena seharian pergi.

Hari ketiga, dimana bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1433 H. Sayang sekali, sudah 4 tahun berturut-turut saya tidak dapat melaksanakan solat Ied karena berhalangan. Pagi itu hanya ayah saya yang berangkat ke mesjid untuk melaksanakan solat, karena Ninis dan juga mama saya pun berhalangan. Sedih. Saya ingin sekali melaksanakan solat Ied, namun mungkin memang belum diperbolehkan. Insya Allah tahun depan saya bisa melaksanakannya. Sekitar jam 09.00, saya menuju rumah eyang putri untuk berkumpul dan melakukan ritual lebaran seperti biasa. Sangatlah ceria suasana hari itu. Warna putih menjadi warna dominan di hari yang suci ini.

Namun, kesenangan itu tidak luput dari kesedihan. Untuk pertama kalinya, kami sekeluarga tidak ditemani oleh Eyang Kakung lagi, karena beliau sudah pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Sedih, tentu saja. Rasanya seperti ada yang hilang. Saat kami hendak sungkeman, disitulah semua merasakan ada yang 'kurang' lebaran tahun ini, dan juga selamanya. Suasana berubah menjadi campur aduk antara sedih dan juga senang. Kami semua ikhlas dengan kepergian eyang kakung karena kami yakin itulah jalan yang terbaik untuk eyang.

Tidak terlalu lama berlarut-larut, saat yang semua orang tunggu-tunggu pun tiba, yaitu makan! Haha. Sate ayam dan kambing (sayangnya saya alergi dengan kambing), opor ayam, semur telor, ketupat (saya tidak suka) dan makanan-makanan lainnya langsung dihabiskan oleh manusia-manusia kelaparan. Betapa menyenangkannya bisa berkumpul seperti ini lagi.. (: Berlanjut dari situ, kami pun mengunjungi (nyekar) makan eyang kakung bersama-sama. Kami berdoa yang terbaik untuk keluarga kami dan juga kebahagiaan yang telah eyang kakung berikan kepada kami selama ini. You will forever be missed, eyang.

Hari lebaran pun ditutup dengan makan malam saya sekeluarga di Ayam Goreng Pemuda. Betapa nikmatnya makanan sederhana yang mengenyangkan perut. Dan kami pun sekeluarga langsung beristirahat agar keadaan saya dan juga mama yang sedang tidak enak badan semakin membaik.

Hari keempat. Saya terbangun dengan mendengar kabar bahwa Bude mengajak kami semua ke Batu untuk mengunjungi Secret Zoo. Saya tercengang. Entah apa yang harus saya lakukan karena saya sama sekali tidak suka dengan binatang. Tidak ada rasa penasaran dan ketertarikan sama sekali untuk pergi kesana. Akhirnya, dengan berat hati pun saya ikut kesana. Sepanjang perjalanan, saya terus memikirkan apa yang akan terjadi nanti. Sesampainya disana, saya pun masuk ke dalamnya. Deg-degan rasanya tapi saya berusaha agar bisa menenangkan diri. Terkesan berlebihan memang, tapi itulah kenyataannya. Dan, karena saya ingin melatih diri saya agar bisa setidaknya memberanikan diri sedikit dengan binatang, saya dipaksa untuk berfoto dengan seekor burung kakak tua yang ditaroh di pundak kiri saya. Dengan segala ekspresi ketakutan saya dan tegang, saya pun berhasil mengabadikan momen tersebut dan diakhiri dengan berteriak karena takut. Bangga sekali rasanya. Hahaha! Perjalanan yang terus berlanjut membuat saya tercengang dengan keindahan alam yang terdapat disekitar Secret Zoo. Saya dapat melihat gunung Arjuna di sore hari dan juga keindahan-keindahan lainnya.

Belum lelah dengan itu semua, kami semua menuju Cube, yang berada di Klub Bunga Resort, Batu. Saya pun memesan Strawberry yoghurt dan Mocha and rum ice cream. Segera saya berpikir bahwa liburan ini akan berakhir besok. Tidak ingin sekali rasanya saya meninggalkan keluarga saya..

4 hari yang sangatlah menyenangkan. Tidak sabar saya untuk bisa kembali mengunjungi keluarga saya. Dan itulah cerita lebaran saya tahun ini. Dan semakin kesini saya pun semakin belajar, bahwa kami memang tidak bisa hidup sendiri. Karena keluarga adalah segalanya..


Oxtongue steak, favorite menu di Toko Oen
Kel. Soebandono. Sayang tidak semua bisa datang ):
My family, minus mas Nanda

Our tickets
At the Zoo. What a day.
My love.

Enjoy! :)

Love,
AS